SEPUTAR COVID-19 (Asal muasal, dampak dan pencegahannya)
Assalamualaikum wr.wb
Sudah lebih dari 1 bulan Covid-19 atau (Corona Virus Disease) menyambangi negara kita. Lebih dari 2000 kasus telah terverifikasi oleh negara selain itu juga terdapat PDP (Pasien Dalam Pengawasan), ODP (Orang Dalam Pemantauan). Apa perbedaanya ?
1. Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
Status PDP diberikan kepada mereka yang memiliki gejala Virus Corona Covid-19 yang kita ketahui secara umum seperti panas badan dan gangguan saluran pernapasan. Gangguan saluran pernapasan itu bisa ringan atau berat, serta pernah berkunjung ke atau tinggal di daerah yang diketahui merupakan daerah penularan Virus Corona Covid-19.
Status PDP juga bisa dikatakan memiliki indikasi atau diketahui pernah melakukan kontak secara langsung dengan pasien yang positif Virus Corona Covid-19. Sehingga, untuk hal ini disarankan Pasien dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) untuk menjaga jarak dengan kebanyakan orang terdekatnya untuk mencegah penularan yang lebih banyak.
Pasien dalam pengawasan (PDP) dengan kriteria:
- Seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) atau pneumonia berat di dalam negeri maupun luar negeri yang dilaporkan adanya kasus corona
- Mengalami demam atau ISPA dan memiliki riwayat kontak dengan kasus kemungkinan corona atau yang sudah terkonfirmasi corona
- Mengalami ISPA berat dan memerlukan perawatan rumah sakit.
2. Orang dalam pemantauan (ODP)
Status ODP diberikan kepada mereka yang memiliki gejala panas badan atau gangguan saluran pernapasan ringan, dan pernah mengunjungi atau tinggal di daerah yang diketahui merupakan daerah penularan virus tersebut. Selain itu, bisa juga orang sehat yang pernah kontak erat dengan kasus terkonfirmasi Virus Corona Covid-19.
Seperti contohnya dalam hal ini Biasanya, orang yang masuk dalam kelompok atau kategori Orang dalam pemantauan (ODP) belum menunjukkan gejala sakit akibat virus corona. Namun, jangan sepele juga perihal ini, karena faktanya untuk kasus terbaru dari Virus Corona Covid-19 sendiri terkadang bisa saja pasien yang terinfeksi tidak mengalami gejala dasar yang diungkapkan sebelumnya.
Orang dalam pemantauan (ODP) dengan kriteria:
- Mengalami demam atau gejala gangguan pernapasan
- Memiliki riwayat dari luar atau dalam negeri yang areanya terkonfirmasi ada kasus virus corona.
Lalu darimana sebenarnya asal virus ini ?
Kita semua tahu wabah ini bermula di kota Wuhan, China. Banyak yang beranggapan bahwa virus ini dibawa oleh hewan hidup lalu ditularkan ke inangnya dalam hal ini manusia. Badan kesehatan dunia (WHO) tidak menampik pernyataan tersebut. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan organ pernapasan. sekilas gejalanya nampak seperti Flu biasa akan tetapi penderita Influenza tidak diikuti dengan gejala sesak napas. negara Tirai Bambu telah mengkonirmasi sebanyak 80.000 kasus lebih namun dengan presentase kesembuhan yang tinggi mencapai 74.000 pasien dinyatakan sembuh. Ada pula yang beranggapan bahwa virus ini dibawa oleh kalelawar. anggapan ini pun juga tidak seratus persen salah. Bisa jadi higienisnya hewan-hewan yang dijual bebas tersebut masih dipertanyakan.
Dampak Covid-19
Kini Covid-19 benar-benar telah melumpuhkan dunia. Melansir data real time yang dikumpulkan oleh John Hopkins University, jumlah infeksi per Senin (6/4/2020) pagi adalah sebanyak 1,27 juta kasus. Adapun jumlah kasus kematian yang terjadi adalah 69.309. Sementara itu, 259.810 pasien telah dinyatakan sembuh. Kasus-kasus ini tersebar di ratusan negara di dunia. Jumlah kasus terbanyak tersebar di AS, yaitu lebih dari 300.000 kasus, disusul Spanyol, Italia, Jerman, dan Perancis. Sementara, untuk jumlah kematian, paling banyak terjadi di Italia, disusul Spanyol, AS, Perancis, dan Inggris. Sedangkan jumlah pasien sembuh paling banyak masih ada di China, yaitu 77.207 pasien. Hampir semua sektor di seluruh dunia lumpuh mulai dari ekonomi, pendidikan, dan tentu sosial. Seluruh negara yang telah terinfeksi Covid-19 mengharuskan warganya untuk tetap tinggal di dalam rumah #Stayathome dicanangkan sebagai salah satu cara memutus mata rantai penyebaran virus ini. Di Indonesia sendiri pemerintah telah menghimbau kepada masyarakat untuk tetap berada di rumah apabila ada sesuatu yang sangat mendesak dan diharuskan keluar rumah masyarakat dihimbau untuk mengenakan masker atau ancaman kurungan penjara bagi yang melanggar. Terdengar cukup kejam tetapi ditengah situasi yang sangat rentan seperti sekarang wajar apabila pemerintah mewanti-wanti seluruh masyarakat untuk tetap waspada tak peduli tua, muda, laki-laki, perempuan semua bisa tertular dengan sangat mudah. Namun, tak selamanya Covid membawa kabar buruk. Kabar baiknya adalah polusi udara telah menurun di daerah perkotaan di seluruh kawasan Eropa selama karantina wilayah untuk memerangi virus corona berlangsung. Hal itu ditunjukkan di gambar-gambar baru dari satelit pada Senin (30/3/2020). Dampak positif itu juga dirasakan oleh masyarakat Indonesia salah satunya kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Pandemi Covid-19 tidak bisa diprediksi kapan akan berakhir. Ada baiknya kita tetap mengikuti anjuran pemerintah sembari selalu bermunajat kepada Sang Maha Kuasa. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 :
1. Cuci Tangan
Tindakan pertama yang dapat dilakukan untuk menangkal virus corona adalah dengan rajin mencuci tangan. Sebab, tangan adalah salah satu anggota tubuh yang menjadi sumber penyakit.
Cuci tangan dengan durasi minimal 20 detik untuk membunuh virus corona menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir. Setelah itu, keringkan tangan menggunakan kain yang bersih atau tisu.
Tindakan pencegahan yang satu ini dianggap lebih efektif untuk membunuh kuman, bakteri, termasuk virus corona. Cuci tangan merupakan langkah yang disarankan oleh banyak pihak, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia.
2. Hindari Sentuh Wajah
Telah diketahui bahwa tangan dapat menjadi sumber penyakit sebab sering terjadi kontak dengan benda maupun orang lain. Sementara itu, virus corona disinyalir dapat masuk tubuh manusia melalui segitiga wajah yakni mata, hidung, dan mulut.
Maka dari itu, hindari untuk menyentuh wajah menggunakan tangan. Apabila terpaksa harus menyentuh wajah, maka pastikan untuk mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun.
3. Etika Bersin dan Batuk
Terapkan etika bersin dan batuk dengan benar menggunakan siku tangan bagian dalam atau tisu bersih. Sebab, cairan yang diproduksi pada saat batuk dan bersin tersebut dapat menjadi media penularan virus corona.
4. Memakai Masker
Virus corona tidak menyebar melalui udara. Namun, penggunaan masker dapat meminimalisir penularan virus corona. Sebab, virus corona dapat menyebar melalui droplets dan dapat masuk ke dalam tubuh melalui selaput lender seperti mata, mulut, dan hidung.
Masker juga dapat digunakan ketika seseorang dalam kondisi yang kurang sehat. Hindari untuk menggunakan satu masker secara berulang-ulang. Sebab, masker dapat mengandung berbagai jenis kuman, bakteri, dan virus setelah dipakai.
5. Hindari Interaksi Langsung
Cara sederhana guna menangkal virus corona yang kelima adalah hindari interaksi secara langsung seperti berpelukan, berjabat tangan, dan lain sebagainya.
Dengan menghindari kontak kulit dengan orang lain, maka Anda dapat mengurangi penyebaran virus corona.
6. Hindari Berbagi Barang Pribadi
Barang pribadi milik orang lain dapat saja meningkatkan risiko penularan virus corona. Sebab meskipun tidak nampak gejala, virus ini dapat menginfeksi tubuh manusia hingga berstatus sebagai silent carrier yang membawa dan menularkan virus corona covid-19 kepada orang lain.
Maka dari itu, selalu gunakan barang sendiri dan hindari untuk meminjam barang pada orang lain. Hal tersebut merupakan langkah yang dapat dilakukan untuk menekan laju penyebaran virus corona yang berbahaya.
7. Social Distancing
Social atau physical distancing adalah salah satu imbauan yang sering digemakan oleh berbagai pihak. Sebab, dengan menjaga jarak antara satu sama lain dipercaya dapat mengurangi risiko penyebaran virus corona.
Selalu perhatikan jarak fisik dengan orang lain yakni minimal 1 meter. Langkah ini dapat diterapkan saat berada di tempat umum ataupun saat di luar rumah guna menangkal virus masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
8. Cuci Bahan Makanan
Cuci selalu bahan makanan yang diperoleh sebelum mengolahnya. Sebab, pada bahan makanan selalu saja terdapat kemungkinan adanya kuman, bakteri, hingga virus corona.
Anda dapat mencuci bahan makanan sebelum disimpan di dalam lemari pendingin dengan menggunakan larutan hidrogen peroksida ataupun cuka yang dapat membunuh bakteri, kuman, dan virus dengan cukup efektif.
9. Bersihkan Perabot Rumah
Virus corona dapat menempel pada permukaan benda yang sering terjadi interaksi. Maka dari itu, bersihkan selalu perabotan rumah secara rutin.
Bila perlu, semprotkan cairan disinfektan setiap pagi dan sore hari yakni sebelum dan setelah beraktivitas guna membunuh virus corona.
10. Tingkatkan Imunitas Tubuh
Tidak hanya melakukan tindakan pencegahan di luar jaringan tubuh, namun Anda juga perlu melakukan tindakan pencegahan dari dalam tubuh.
Caranya adalah dengan meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai virus termasuk virus corona covid-19. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh adalah dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin dan mengonsumsi makanan sehat yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Itulah beberapa cara yang bisa kita lakukan agar bisa memutus rantai penyebaran Covid-19. Selain itu jangan lupa tetap berserah diri kepada Tuhan agar senantiasa diberikan perlindungan. Semoga kita semua terbebas dari Covid-19 dan bumi kembali pulih seperti sedia kala.
#Stayathome
#Staysafe
#Stayhealthy
Wassalamualaikum wr.wb
Mahardika
Sumber :
Comments
Post a Comment